PENGUKURAN
SUHU MANUSIA
I.
TUJUAN
Untuk
mengetahui suhu badan makhluk hidup homoiothermal.
II.
DASAR
TEORI
Makhluk homoiothermal
adalah makhluk yang suhunya tidak atau sedikit sekali dipengaruhi oleh
temperatur sekitar. Hal ini dapat terjadi karena adanya mekanisme pengaturan
panas badan yang berpusat pada hipotalamus melalui saraf-saraf terutama saraf
otonom. Mekanisme pengaturan panas yaitu dengan menjaga keseimbangan antara
thermogenesis (produksi panas) dengan thermolisis (pembuangan panas). Temperatur
kulit badan tidak sama di semua tempat, makin banyak berhubungan dengan udara
luar, temperatur semakin dipengaruhi oleh temperatur sekitar. Temperatur tubuh
manusia normal adalah berkisar 36°C. Temperatur yang paling mendekati
temperatur tubuh sebenarnya adalah pengukuran temperatur rektar / melalui
dubur, namun kurang praktis dan tidak statis. Oleh karena itu, yang sering
digunakan dalam pengukuran temperatur tubuh yaitu pengukuran temperatur aksilar
/ melalui ketiak dan oral / mulut (Tim Dosen Pembimbing, 2012:27)
Temperatur atau suhu
adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu
benda. Alat
yang digunakan untuk mengukur temperatur adalah termometer. Namun dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan
indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah
berbagai macam termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Termometer yang
digunakan dalam mengukur suhu badan manusia adalah termometer jenis termometer
klinis (Kanginan,2007:52 ).
Tubuh yang sehat mampu memelihara suhu tubuh
secara konstan walaupun pada kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Sistem
pengatur suhu tubuh ada tiga bagian
yaitu reseptor yang terdapat pada kulit dan bagian tubuh lainnya,
integrator di dalam hipotalamus, dan efektor sistem yang mengatur produksi
panas dan kehilangan panas. (Asmadi,2008:156).
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi
setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk
mempertahankan suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed
back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat
temperatur di hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan
melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu
inti tubuh telah melewati batas toleransi(nursingbegin. 2010).
Mekanisme
pengaturan panas adalah menjaga adanya keseimbangan antara thermogenesis
(produksi panas) dengan thermolisis (pembuang panas). Temperatur tubuh normal
sekitar 36oC. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap,
hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk
mempertahankan suhu tubuh dengan cara menurunkan produksi panas dan
meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik
tetap(Koplewich. 2005 : 67).
Faktor yang mempengaruhi
suhu tubuh:
1. Usia
Pada saat lahir, mekanisme kontrol suhu masih imatur.
Produksi panas meningkat seiring dengan pertumbuhan bayi memasuki masa
anak-anak. regulasi suhu akan normal setelah
anak mencapai pubertas. Lansia sensitif terhadap suhu yang ekstrem
akibat turunnya mekanisme control suhu
(terutama kontrol vasomotor), penurunan jumlah jaringan subkutan, penurunan
aktivitas kelenjar keringat, penurunan metabolisme
2. Olahraga
Aktivitas
otot memerlukan peningkatan suplai darah dan metabolisme lemak
dan karbohidrat.
3.
Kadar Hormon
Suhu tubuh wanita lebih fluktuatif dibandingkan pria
4. Irama sirkardian
Suhu tubuh berubah secara normal 0,5-1 derajat Celcius
selama periode 24 jam.suhu tubuh rendah antara pukul 01:00 dan 04:00
dini hari.
5.
Stres
Stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui
stimulasi hormonal danpersyarafan
6. Lingkungan
Mekanisme
kontrol suhu tubuh akan dipengaruhi oleh suhu disekitar.
(Stevany,
2011)
III.
METODE
PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1
Alat
1. Termometer
klinis
2. Handuk /
lap bersih
3.1.2
Bahan
1. Kapas
steril
2. Alkohol
70 %
3. Air es
IV.
CARA
KERJA
4.1
Mengamati wortel
yang diisi dengan garam
V.
HASIL
PENGAMATAN
KELOMPOK
|
NAMA PROBANDUS
|
JK
|
UMUR
|
BB
|
TB
|
P1
10
MENIT
|
P2
|
P3
|
P4
|
|||
5MENIT
|
10MENIT
|
5MENIT
|
10MENIT
|
|||||||||
5
|
Rohma.V
|
P
|
19
|
50
|
155
|
36,5 0C
|
36,40C
|
36,40C
|
36,30C
|
36,5
|
35,6
|
|
1
|
Kesih Y
|
P
|
19
|
43
|
162
|
37,10C
|
370C
|
370C
|
36,90C
|
37
|
36,6
|
|
2
|
Barid Firdusi
|
L
|
18
|
53
|
164
|
36,90C
|
36,80C
|
36,80C
|
36,30C
|
36,6
|
36,5
|
|
3
|
Retno Dwi P
|
P
|
18
|
55
|
165
|
36,90C
|
36,80C
|
36,40C
|
35,10C
|
36
|
36,4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
VI.
PEMBAHASAN
Pada
percobaan kali ini mengenai pengukuran suhu manusia. Dalam
pengukuran suhu badan, termometer diletakkan pada bagian aksilar (ketiak) dan
oral (mulut) karena pengukuran akan lebih praktis dan estetis dari pada
pengukuran pada dubur walaupun pengukuran pada bagian ini lebih akurat.
Percobaan ini melibatkan probandus yang diwakili dari masing-masing kelompok.
Pada percobaan ini ada empat percobaan yang dilakukan diantaranya pengukuran
suhu manusia dengan meletakkan termometer ke mulut tepatnya di dalam mulut
bagian bawah lidah. Selanjutnya melakukan pecobaan seperti tadi tetapi sambil
bernafas ( menghembuskan dan menghirup udara ). Yang ketiga probandus berkumur dengan air es
terlebih dahulu lalu mengukur suhunya dengan termometer dengan cara
memasukkannya ke dalam mulut probandus. Yang keempat yaitu dengan meletakkan
termometer pada ketiak probandus lalu melihat suhunya saat menit ke 10. Percobaan
kali ini dilakukan dengan menggunakan termometer klinis digital dimana cara
pembacaan skalanya hanya melihat angka digital pada layar termometer.
Probandus pada kelompok 5 yaitu Rohma V dengan jenis kelamin perempuan,
memiliki berat badan 50 kg, tinggi badan 155 cm, umurnya 19 tahun. Pada
percobaan yang pertama yaitu mengukur suhu pada mulut sampai 10 menit dan
diketahui hasilnya 36,7 0C. Pada percobaan kedua mengukur suhu tubuh
dengan meletakkan termometer dalam mulut dengan menghembuskan udara dan
menghirup udara didapatkan hasilnya pada saat 5 menit yaitu 36,4 0C.
Pada saat 10 menit 36,4 0C.
Pada percobaan ke 5 dengan meletakkan termometer pada mulut, tetapi sebelumnya
mulut berkumur dengan air es selama 1 menit, didapatkan hasil pada saat 5 menit
yaitu 36,3 0C, dan pada saat 10 menit 36,5 0C. Percobaan
yang terakhir yaitu meletakkan termometer ke ketiak probandus, didapatkan hasil
yaitu 35,6 0C. Untuk kelompok 1 probandusnya adalah kesih Y, jenis
kelamin perempuan. Umur 19 tahun dengan berat badan dan tinggi badan 43 kg dan
162 cm. P1 hasilnya 37,1 0C, p2 pada saat 5 menit dan 10 menit 37 0C
dan 37 0C. P3 pada saat 5 menit dan 10 menit yaitu 36,9 0C
dan 37 0C. Pada p4 suhunya yaitu 36,6 0C. Kelompok 2
probandus bernama Barid Firdausi, jenis kelamin laki-laki, umurnya 18 tahun
memiliki berat badan dan tinggi badan yaitu 53 kg dan 164 cm. Pada saat P1
suhunya 36,9 0C. Pada saat p2 di saat 5 menit dan 10 menit suhunya
yaitu 36,8 0C dan 36,8 0C. P3 pada menit ke 5 dan ke 10
didapatkan suhunya yaitu 36,3 0C dan 36,6 0C. Dan p4
suhunya 36,5 0C. Untuk kelompok yang terakhir yaitu kelmpok 3 dengan
nama probandus yaitu Retno Dwi P. Jenis kelamin perempuan, umurnya 18 tahun.
Mempunyai berat badan dan tinggi badan yaitu 55 kg dan 165 cm. Pada P1 suhunya
36,9 0C. Pada P2 saat 5 menit dan 10 menit suhunya yaitu 36,8 0C
dan 36,4 0C. Pada P3 saat 5 menit dan 10 menit duhu yang didapatkan
yaitu 35,1 0C dan 36 0C. Dan yang terakhir P4 suhunya
36,4 0C.
Pada percoaan
yang pertama, yang dibahas yaitu saat dilakukannya
pengukuran suhu dimulut dalam posisi diam atau tidak bernafas. Rata-rata 36,9 oC Sesuai
dengan literatur yang menyatakan bahwa suhu normal makhluk homoithermal adalah
berkisar antara 36-37oC.
Pada
percobaan yang kedua, yaitu dilakukannya pengukuran suhu melalui
mulut dengan perlakuan mulut bernafas saat pengukuran atau berbicara saat
melakukan pengukuran. Pada percobaan ini, didapat suhu rata-rata yang diperoleh
yaitu 36,75 ºC
dalam selang waktu 5
menit.
Sedangkan yang selang waktu 10 menit
dengan perlakuan yang sama, didapatkan rata-rata suhu 36,65ºC. Data
yang diperoleh sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa satu tubuh dengan
perlakuan bernafas melalui mulut menunjukkan bahwa suhu pada mulut terbuka
lebih rendah dari suhu dengan mulut tertutup karena panas dalam tubuh
dikeluarkan dengan proses respirasi sehingga suhu tubuh menurun.
Pada
percobaan yang ketiga yaitu mengenai pengukuran yang dilakukan dimulut dengan
perlakuan. Dalam hal ini, probandus akan berkumur dengan air es. Sebelum
melakukan percobaan probandus berkumur terlebih dahulu dengan air es. Pada
selang waktu 5 menit
pertama setelah berkumur didapatkan suhu rata-rata adalah 36,15ºC. Hal
ini sudah sesuai dengan literatur karena suhu mengalami penurunan setelah
berkumur dengan es. Setelah selang waktu 10 menit, suhu tubuh rata-rata yang didapat
dengan perlakuan yang sama adalah 36,525ºC. Hal ini dapat dilihat atau terjadi karena
tubuh telah melakukan adaptasi sehingga suhu tubuh kembali naik.
Percobaan yang ke
4 atau yang terakhir yaitu pengukuran suhu melalui ketiak.
Setelah selang waktu 10 menit,
rata-rata suhu yang didapat adalah 36,275ºC. Perbedaan data suhu oral (mulut) dengan
suhu aksilar (ketiak) ini dikarenakan pada pengukuran suhu aksilar termometer
diletakkan atau diselipkan pada ketiak dan didalam baju, sehingga tidak terjadi
kontak dengan lingkungan dan suhu yang didapat lebih akurat, selain itu juga
ketiak merupakan bagian tubuh yang paling mendekati temperatur tubuh yang
sebenarnya.
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dalam percobaan kali ini yang disajikan pula
dalam tabel data kelas, didapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi suhu
tubuh yaitu :
1.
Lingkungan
Suhu lingkungan yang tinggi akan menyebabkan
suhu tubuh meningkat dan sebaliknya.
2.
Usia
Pada anak-anak relatif tinggi daripada suhu
orang dewasa
3.
Jenis kelamin
Suhu tubuh pria lebih tinggi dibandingkan
wanita karena perbedaan kegiatan metabolik dan hormon yang diproduksi.
4.
Aktivitas fisik
Setelah aktivitas fisik suhu tubuh akan naik
terkait dengan kerja otot rangka.
VII.
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
1. Manusia
termasuk mahluk homoiothermal, dikarenakan suhu badan manusia tidak atau
sedikit sekali dipengaruhi oleh temperatur sekitar.
2. Temperatur
tubuh manusia normalnya sekitar 36-370C.
3. Pengukuran
suhu tubuh sebaiknya dilakukan pada bagian oral (mulut) atau aksilar (ketiak).
7.2 Saran
1. Diharapkan
praktikan menggunakan secara hati-hati termometer klinis yang dipakai untuk
mengatur suhu.
2. Diharapkan
praktikan juga teliti membaca angka yang tertera pada termometer klinis saat
melakukan praktikum.
dapusnya tolong upload dong kak :))
BalasHapus