Unordered List

PENCEMARAN LINGKUNGAN

pencemaran air



Di zaman era globalisasi saat ini, banyak berdirinya pembangunan, seperti pembangunan pabrik-pabrik yang letaknya berdekatan dengan pemukiman warga. sehingga dengan adanya keadaan yang demikian dapat menjadikan perekonomian warga bisa meningkat karena warga mayoritas akan bekerja di pabrik tersebut. tetapi dengan adanya pabrik-pabrik tersebut yang letaknya berada dekat dengan pemukiman warga, menjadikan lingkungan di sekitar pemukiman warga juga menjadi kotor dan tercemar karena pembuangan limbah pabrik yang tidak di olah terlebih dahulu, misalnya limbah airnya yang langsung di buang pada sungai-sungai dekat pemukiman warga, sehingga menjadikan air sumur di pemukiman warga juga tercemar dan keruh. bisa di contohkan dengan kejadian yang ada pada daerah di jawa timur yaitu desa Masangankulon Rt. 11 Rw. 04 Sukodono-Sidoarjo. saya telah mewawancarai salah seorang warga di desa masangan tersebut yang menceritakan bahwa di sekitar rumahnya yang tercemar limbah pabrik adalah sumur warga sekitar, warna air kuning kecoklat-coklatan dan berbau. hal tersebut merupakan salah satu kerusakan lingkungan yang sangat merugikan khususnya bagi warga sekitar pabrik-pabrik. Bukan hanya warga sekitar saja yang dirugikan melainkan juga biota yang ada di air juga akan dirugikan karena air sudah tercemar dan tidak mungkin lagi bisa menjadi tempat hidup bagi biota tersebut. Hal tersebut sangat berkaitan erat dengan kehidupan yang ada di bumi, karena dengan adanya salah satu kehidupan yang hilang maka kehidupan yang lainnya juga akan terganggu, karena dalam kehidupan di bumi ini saling ketergantungan satu sama lain yang membentuk jaring-jaring makanan,apabila salah satu komponen itu hilang atau punah maka komponen lainnya juga akan terganggu. oleh karena itu pencemaran air yang di akibatkan oleh limbah pbrik yang tidak di olah terlebih dahulu dapat merugikan banyak makhluk hidup tidak hanya manusia saja, akan tetapi biota lainnya juga akan terganggu bahkan bisa hilang akibat pencemaran lingkungan yang terus menerus.  

0 komentar:

LAPORAN BIODAS SISTEM RESPIRASI



SISTEM RESPIRASI


I.                   TUJUAN
1.      Mengetahui kapasitas pernafasan paru-paru
2.      Mengetahui organ respirasi pada hewan
II.                DASAR TEORI
Respirasi merupakan proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel tumbuhan maupun sel hewan, dan manusia. Respirasi ini dilakukan baik siang maupun malam (syamsuri, 1980).
Istilah pernafasan sering di sama artikan dengan istilah Respirasi, walau sebenarnya kedua istilah tersebut secara harfiah berbeda. Pernafasan (breathing) berarti menghirup dan menghembuskan nafas. Bernafas berarti memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel guna memperoleh energi.Pada hewan – hewan tingkat tinggi terdapat alat untuk proses pernafasan, yakni berupa paru – paru, insang atau trakea, sementara pada hewan – hewan tingkat rendah dan tumbuhan proses pertukaran udara tersebut dilakukan secara langsung dengan difusi melalui permukaan sel–sel tubuhnya. Dari alat pernafasan, oksigen masih harus di angkut oleh darah atau cairan tubuh ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan. Selanjutnya oksigen tersebut akan dimanfaatkan untuk oksidasi di dalam sel guna menghasilkan energi.Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi hasil respirasi tersebut sangat diperlukan untuk aktivitas hidup, seperti mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Jadi kegiatan pernafasan dan respirasi tersebut saling berhubungan karena pada proses pernafasan dimasukkan udara dari luar (oksigen) dan oksigen tersebut digunakan untuk proses respirasi guna memperoleh energi dan selanjutnya sisa respirasi berupa gas karbon dioksida (CO2) dikelurkan melalui proses pernafasan.
Karena hewan-hewan tingkat rendah dan tumbuhan tidak memiliki alat pernafasan khusus sehingga oksigen dapat langsung masuk dengan cara difusi, maka sering kali istilah pernafasan disamakan dengan istilah respirasi. Dengan demikian perbedaan kedua istilah itu tidak mutlak (Tobin, 2005).
Manusia membutuhkan zat asam (oksigen) secara terus menerus. Selain itu karbondioksida yang merupakan hasil metabolisme juga harus secara terus-menerus dikeluarkan dari tubuh. Agar kedua proses itu terjadi, maka harus ada pertukaran gas antara tubuh dengan atmosfir. Pertukaran gas ini disebut respirasi (Waluyo,2006:54).
Sistem pernapasan terdiri atas paru-paru dan jalannya napas yang menghubungkan paru-paru dengan dunia luar. Umumnya sistem pernapasan terbagi menjadi bagian konduksi yang terdiri atas hidung, nesofarings, larings, trakea, bronki, dan bronkioli, dan bagian respirasi yang mencakup alveoli paru dan bronkiolus respiratorus. Fungsi utama system ini adalah mengadakan pertukaran gas,yaitu pemindahan oksigen ke darah dan pengeluaran karbondioksida. Sistem pernapasan dari rongga hidung sampai alveoli adalah sebuah system tertutup, yang berhuungan dengan dunia luar hanya melalui lubang hidung. Paru terletak di dalam rongga pleura, yang sewaktu toraks mengembang pada inspirasi, tercipta tekanan negative di daam system pernapasan dan udara memasuki paru-paru. Pada ekspirasi, jalinan elastis luas di dalam paru-paru, yang direnggangkan pada inspirasi, mengalami pengerutan kembali sewaktu toraks mengempis. Karena air juga ikut dikeluarkan bersama udara ekspirasi, maka paru-paru juga merupakan organ ekskresi (Leeson,1993:195).
Struktur jalan napas (saluran napas) di mulai dari hidung, mulut, faring, laring, trakea. Udara memaski hidung atau mulut dan bepindah ke faring. Faring merupakan bagian atas kerongkongan yang berada di belakang jalan nasal dan dibelakang lidah. Udara kemudian berpindah ke dalam laring, daerah bawah kerongkongan tempat pita suara berada. Udara harus melalui celah diantara dua pita untuk memasuki trakea. (Stephen,2003:138).
Dalam praktikum kali ini yang akan dibahas adalah sistem respirasi pada mamalia, amphibi, dan ikan. Berikut akan dijelaskan satu- persatu, yaitu:

-     Pernapasan Pada Mamalia
                        Manusia disebut juga mamalia karena menyusui. Pada manusia organ pernapasan utamanya adalah paru-paru (pulmo) dan dibantu oleh alat-alat pernapasan lain. Jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh adalah:
Rongga hidung - faring (rongga tekak) - laring - trakea (batang tenggorok) – bronkus – bronkiolus – paru-paru – alveolus – sel-sel tubuh. Volume udara yang dapat dihembuskan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi secara maksimal disebut kapasitas vital paru-paru. Berikut ini akan dibahas satu persatu alat pernapasan pada manusia.
a.    Hidung
Hidung merupakan alat pernapasan paling awal yang dilalui udara. Di dalam rongga hidung udara mengalami penyaringan dan penghangatan. Penyaringan dilakukan oleh rambut-rambut kecil (silia) yang terdapat di dalam rongga hidung. Selain itu silia juga berguna untuk menyelidiki adanya bau udara. Sedangkan penghangatan terjadi karena kontaknya rambut-rambut kecil (silia) yang ada di dalam rongga hidung dengan permukaan selaput lendir yang dilaluinya sehingga menjadi lembap.
b.   Faring (RonggaTekak)
Faring merupakan rongga persimpangan antara jalan udara pernapasan (batang tenggorok dan rongga hidung) dan jalan makanan (esofagus).
c.    Laring (Pangkal Tenggorok)
Laring merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara. Dalam laring terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot, sehingga dapat menghasilkan tingi rendahnya nada suara yang diperlukan.
d.   Trakea (Batang Tenggorok)
Trakea berfungsi sebagai tempat lewatnya udara. Trakea merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16 sampai dengan 20 cincin yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf C).
e.    Bronkus (Batang Tenggorok).
Di daerah dada, trakea bercabang dua ke kiri dan ke kanan disebut bronkus (cabang batang tenggorok). Di dalam paru-paru, tiap bronkus membentuk cabang-cabang disebut bronkiolus, yang menuju tiap lobus pada paru-paru.

f.    Pulmo (Paru-paru)
Paru-paru merupakan tempat terjadinya penyerapan oksigen dan karbon dioksida. Paru-paru terletak di dalam rongga dada di kanan dan kiri jantung dan dilindungi oleh tulang-tulangrusuk yang membentuk semacam sangkar. Paru-paru kanan mmemiliki tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri memiliki dua lobus. Bagian luar paru-paru diselubungi oleh dua selaput pelindung yang disebut pleura.
g.   Alveolus
Alveolus merupakan gelembung-gelembung halus atau gelembung paru-paru yang sangat tipis tetapi elastis dan mengandung kapiler-kapiler darah. Pada alveolus inilah pertukaran gas antara oksigen dengan karbon dioksida terjadi (Maryati, Sri dkk. 2007).

-         Pernapasan Pada Amphibi
          Alat pernapasan pada amphibi utama yaitu kulit dan paru-paru. Misalnya katak, berupa paru-paru, kulit, dan insang. Pada stadium larva (berudu), hewan ini bernafas dengan insang luar. Insang luar berupa tiga pasang lipatan kulit yang banyak mengandung pembuluh kapiler darah. Oksigen yang larut dalam air di sekeliling insang berdifusi ke dalam kapiler-kapiler darah dan beredar ke seluruh jaringan tubuh. Karbon dioksida dibawa kembali oleh darah ke alat pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh. Paru-paru katak berjumlah sepasang. Struktur paru-paru katak berupa kantong tipis yang elastis, dilengkapi dengan lipatan-lipatan pada permukaan dinding dalamnya yang berguna untuk memperluas permukaan.
          Pada permukaan dinding dalam terdapat kapiler-kapiler darah yang berfungsi mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan-jaringan lain dan melepas CO2 ke paru-paru (Suryati, Herfen. 2009).

-   Pernapasan Pada Ikan
          Ikan bernafas dengan insang yang terdapat di sisi kanan dan kiri kepala. Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, insang juga berfungsi sebagai alat ekskresi dan transporasi garam-garam. Oksigen dalam air akan berdifusi ke dalam sel-sel inang. Darah di dalam pembuluh darah pada insang mengikat oksigen dan membawanya beredar ke seluruh jaringan tubuh. Dalam jaringan tubuh, darah akan melepaskan dan mengikat karbon dioksida serta membawanya ke insang. Dari insang, karbon dioksida keluar dari tubuh ke air secara difusi. Insang ikan tersusun atas bagian-bagian berikut ini.
a.         Tutup insang (operkulum), hanya terdapat pada ikan bertulang sejati, sedangkan pada ikan bertulang rawan, tidak terdapat tutup insang. Operkulum berfungsi melindungi bagian kepala dan mengatur mekanisme aliran air sewaktu bernapas.
b.        Membran brankiostega (selaput tipis di tepi operkulum), berfungsi sebagai katup pada waktu air masuk ke dalam rongga mulut.
c.         Lengkung insang (arkus brankialis).
d.        Lembaran (filamen) insang (holobrankialis), berwarna kemerahan.
e.         Saringan insang (tapis insang), berfungsi untuk menjaga agar tak ada benda asing yang masuk ke dalam rongga insang (Jati.2007).

Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
1. Usia
Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun karena membutuhkan sedikit energi
2. Jenis kelamin.
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan dimana laki-laki lebih membutuhkan banyak energi dibanding perempuan
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat. Dengan adanya O2 yang makin banyak sehingga meningkatakan metabolisme dan suhu tubuh akan turun
4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. Frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat karena membutuhkan banyak O2  untuk pembentukan energi (Herfen, 2009)










III.             METODE PRAKTIKUM
3.1  Alat dan Bahan
3.1.1        Alat
1.      Bak besar                                                       
2.      Botol besar bervolume 5 liter             
3.      Pipa plastik                                         
4.      Papan bedah                                       
5.      Skalpel
6.      Gelas ukur
7.      Jarum pentul
8.      Timbangan berat badan
9.      Alat ukur (mit line)

3.1.2        Bahan
1.      Kapas steril
2.      Air secukupnya
3.      Ikan
4.      Katak (Rana sp.)



IV.             CARA KERJA








 



































V.                HASIL PENGAMATAN

PROBANDUS
UMUR
TB
BB
LINGKAR DADA
KAPASITAS VITAL
GENDER
SEBELUM
SESUDAH
Melly
19
162
52
82
2750
3500
P
Lulut
18
161
56
93
3750
4250
P
Barid
18
163
54
88
1500
2500
L
Fahmi
18
163
45
81
1500
2250
L
Candra
18
163
50
86
2500
3000
L
Titan
18
163
55
85
3000
3000
L

KVP Melly (sebelum) = UP+UK+US                        KVP(sesudah) = 500+1500+3500
                                     =  500+1500+2750                                        = 5500
                                     =  4750
KVP Lulut ( Sebelum) = UP+UK+US                       KVP(sesudah) = 500+1500+4250
                                     = 500+1500+3750                                         = 6250
                                     = 5750
KVP Barid (sebelum)              = UP+UK+US                       KVP (sesudah )= 500+1500+2500
                                     = 500+1500+1500                                         = 4500
                                     = 3500


KVP Fahmi (sebelum ) = UP+UK+US                      KVP (sesudah ) = 500+1500+ 2250
                                      = 500+1500+1500                                          = 4250
                                      = 3500
KVP Candra (sebelum)= UP+UK+US                      KVP (sesudah )  = 500+1500+3000
                                     = 500+1500+2500                                            = 5000
                                     = 4500
KVP Titan ( sebelum ) = UP+UK+US                       KVP (sesudah)   = 500+1500+ 2000
                                      = 500+1500+ 3000                                          = 4000
                                      = 5000



VI.             PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini mengenai sistem respirasi, yakni mengetahui kapasitas vital paru-paru manusia. Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: KVP = UP + UK + US. Dalam percobaan ini dipilih salah seorang dari masing-masing kelompok untuk dijadikan probandus. Ada 6 probandus yaitu yang pertama Mellyatul. Melly berumur 19 tahun, jenis kelamin perempuan dengan tinggi badan dan berat badan 162 cm dan 52 kg. Lingkar dada 82 cm, kapasitas vital sebelum dan sesudah yaitu 2750 dan 3500. Probandus yang kedua yaitu lulut dengan umur 18 tahun. Jenis kelamin perempuan, mempunyai tinggi badan dan berat badan yaitu 161 cm dan 56 kg. Lingkar dada yaitu 93 cm. Kapasitas vital sebelum dan sesudah berlari yaitu 3750 dan 4250. Probandus yang ketiga adalah Barid dengan umur 18 tahun. Jenis kelamin laki-laki. Mempunyai tinggi badan dn berat badan yaitu 163 cm dan 54 kg. Lingkar dada 88 cm. Kapasitas vital sebelum dan sesudah berlari yaitu 1500 dan 2500. Probandus yang keempat adalah fahmi, dengan umur 18 tahun. Mempunyai tinggi badan dan berat badan yaitu 163 cm dan 45 kg. Lingkar dada 81 cm. Kapasitas vital sebelum dan sesudah berlari adalah 1500 dan 2250. Probandus yang selanjutnya adalah candra, jenis kelamin laki-laki dengan umur 18 tahun. Mempunyai tinggi badan dan berat badan 163 cm dan 50 kg. Lingkar dada 86 cm. Kapasitas vital sebelum dan sesudah berlari adalah 2500 dan 3000. Probandus yang selanjutnya adalah titan, jenis kelaminnya adalah laki-laki. Berumur 18 tahun. Memiliki tinggi badan dan berat badan adalah 163 cm dan 55 kg. Lingkar dada adalah 85 cm. Kapasitas vital sebelum dan sesudah berlati adalah 3000 dan 2000.
            Faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru-paru adalah umur, berat badan, tinggi badan, lingkar dada, dan jenis kelamin. umur juga mempengaruhi kapasitas vital paru-paru. Pengaruh umur terhadap kapasitas paru-paru yaitu semakin bertambahnya umur seseorang maka intensitas pernapasannya juga menurun. Berat badan tinggi badan probandus juga mempengaruhi kapasitas vital paru-paru. Semakin besar berat badan dan tinggi badan maka kapasitas paru-parunya juga semakin besar. jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru-paru. Laki-laki dan perempuan memiliki kapasitas vital yang berbeda. Laki-laki memiliki kapasitas vital paru-paru yang lebih besar dari pada perempuan. Kadar O2 yang dibutuhkan laki-laki lebih banyak dari perempuan karena pada umumnya laki-laki lebih banyak bergerak daripada perempuan. Selanjutnya, lingkar dada yang besar volume paru-parunya juga besar sehingga kapasitas vital paru-parunya juga besar. Hal ini karena apabila ukuran rongga torak besar, paru-paru mengembang lebih besar sehingga kapasitas udara untuk menampung udara pernapasan  lebih besar pula. Kapasitas vital seseorang ketika duduk dan berlari juga berbeda. Semakin tinggi aktifitas, frekuensi pernapasan juga semakin cepat. Hal ini dikarenakan agar  mendapat energi yang besar melalui proses respirasi. Proses respirasi yang demikian membutuhkan suplai oksigen yang besar  untuk mencukupi kebutuhan oksigen dalam sel di seluruh tubuh.
            Pada laki-laki dan perempuan, kapasitas vital paru-parunya berbeda seperti yang ada di teori yaitu jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru-paru. Laki-laki dan perempuan memiliki kapasitas vital yang berbeda. Laki-laki memiliki kapasitas vital paru-paru yang lebih besar dari pada perempuan. Kadar O2 yang dibutuhkan laki-laki lebih banyak dari perempuan karena pada umumnya laki-laki lebih banyak bergerak daripada perempuan. Dan jika dilihat pada hasil pengamatan, hasil pengamatan tidak sesuai dengan teori yang ada karena pada laki-laki kapasitasnya vitalnya lebih kecil dari pada yang perempuan.
            Dari hasil percobaan  yang telah dilakukan probandus yang memiliki tinggi badan dan berat badan yang besar, tidak berpengaruh pada kapasitas vital paru-paru, karena dibuktikan pada tabel hasil pengamatan yang tidak sejalan dengan teori yang ada.  Hal ini mungkin disebabkan adanya penyimpangan terhadap hasil dan teori dikarenakan saat melakukan inspirasi dan ekspirasi probandus tidak melakukan secara maksimal.

VII.          PENUTUP
7.1  Kesimpulan
Aktifitas seseorang sangat mempengaruhi besarnya kapasitas paru-paru
Kapasitas paru-paru saat diam dan setelah olahraga berbeda. Kapasitas paru-paru setelah olahraga (lari-lari) lebih besar dari pada saat diam.
Beberapa hal yang mempengaruhi kapasitas paru-paru diantaranya :
·  Jenis kelamin
·  Umur
·  Lingkar dada
·  Berat badan dan tinggi badan
Dimana pada faktor-faktor diatas memiliki hubungan sebanding dengan kapasitas vital paru-paru. Dan terdapat penyimpangan terhadap hasil dan teori dikarenakan saat melakukan inspirasi dan ekspirasi probandus tidak melakukan secara maksimal.

7.2  Saran
·         Praktikan harus lebih teliti membaca skala pada botol agar tidak terjadi kesalahan
·         Sebaiknya alat-alat yang digunakan disediakan lebih banyak lagi agar masing-masing orang mengetahuinya secara jelas.

0 komentar:

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

BIOLOGI

Trending Articles From Brand. Mag. Ux.

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.